Inilah sosok lelaki yang berani cium pipi Fatin Shidqia

Fatin Shidqia Lubis - Sungguh kejadian yang sangat mengecewakan, terutama di mata muslim. Skandal Fatinistic cium Fatin ini, memang suatu perbuatan yang dinilai melampaui batas agama islam, apalagi  mencium muslimah yang bukan mahramnya di muka umum. Disini terlihat kedewasaan,kearifan Fatin Shidqia dalam menyikapi masalah, meski dalam hatinya tidak terima,tapi Fatin lebih memilih menjalani kehidupan dengan memaafkan, dari pada memendam amarah.

Kala itu Fatin berkesempatan untuk membawakan 7 lagu Favoritnya, di atas panggung yang berlokasikan di kota Makassar. Di tengah aksi panggungnya, Fatin saat itu mengajak salah satu penonton agar berduet dengannya di atas panggung. Untuk menyayikan lagu yang berjudul 'Lucky' yang pernah dinyayikan oleh Jason Mraz ft Colbie Caillat. Dan Fatin memilih lelaki yang belakangan.

Setelah usai bernyanyi, tiba lelaki tersebut yang belakangan diketahui bernama Awie Hikaru Amal mencium kedua pipi Fatin. Akan tetapi Fatin Shidqia bersikap woless/santai meski sempat kaget karena mendadak dicium fans lelaki ketika konser di Makassar.

Melihat kejadian nekat ini, seluruh Fatinistic langsung menghujat @AwieHikaru  lewat media sosial twitter, Namun Awie sempat meminta maaf kepada Fatinistic terutama kepada Fatin Shidqia, akibat perbuatan yang  kurang mendidik ini. “Sy memohon maaf sebesar2x Kpd seluruh @Fatinistic :’) cc: @FatinSL @FatinisticFC”  Kicau Awie lewat akun twitter pribadinya, setelah konser bubar.

Dengan melampiaskan pernyataan kekecewaan lewat akun twitternya @AwieHikaru, Gadis 16th yang saat ini telah menjadi idola baru Indonesia menerima permintaan maaf dari Awie. “@AwieHikaru it’s okay! Aku maklum kok sm kamu,lagian udah kejadian. Akunya gapapa kok,kamunya juga harus gapapa! Semangat!?” Balas Fatin yang meladeni permintaan maaf Awie.

Dari silalah kita dapat mengambil sebuah hikmah atas terjadinya tragedi kasalah fahaman ini. kejadian yang terjadi dengan Fatin hari ini mugkin memang buat kita marah. Tapi lebih bijak kita tidak perlu membully…bisa kita pecahkah masalah ini dengan kedewasaan. Benar bukan?